Menjenguk Sophie
Kemarin sekitar jam 13.00 ayah Sophie menelpon mengabarkan kalau Sophie masih belum keluar operasi padahal sudah masuk ruang operasi dari jam 10.00. Saya dan keluarga tentu saja kaget karena tidak diberitahu sebelumny kalau Sophie harus operasi. Separah itukah lukanya hingga perlu operasi? Kami semua di rumah sedih dan kasihan dengan Sophie. Mom saya yang sangat amat sensitif bahkan meneteskan airmata, sedangkan saya hanya berkaca-kaca saja mendengar kabar tersebut.
Sore itu juga saya, Mom, Hilmi dan Siska( sepupu saya), Tante Siti, juga Lek Hardi ( bertindak sebagai Sopir) segera menuju ke RS TNI AL Dr. Ramelan. Sebelumnya Mom memesan 3 bungkus nasi di QC untuk makan keluarga yang menjaga Sophie. Perjalanan dari rumah menuju ke RS AL memakan waktu sekitar 1 jam. 1 jam yang membuat Tante Siti muntah-muntah entah kenapa.
Sampai di kamar Sophie di Pav GII ternyata tamu yang berkunjung tidak boleh masuk ruangan. Kami hanya melihat dari jendela yang terbuka Sophie kecil sedang tidur dengan tangan dan kaki yang di perban, infus yang mengalir ke pergelangan tangannya, obat yang dialirkan entah dimana dan ketiter untuk menampung pipisnya. Dari jendela kaca kami bisa melihat wajah Sophie yang dikelupas saat operasi tadi. Wajahnya jadi menyeramkan, seperti di kuliti.
Ketika Sophie terbangun dan melihat ke jendela kami cuma bisa berdada-dada ria ke arahnya sambil senyum-senyum gag jelas seperti fans ketemu artis.
Sekitar jam 20.00 kami memutuskan pulang karena sudah tidak tahan luntang-luntung gag jelas di depan kamar Sophie.
Cepat sembuh ya Sophie sayang......
Semoga luka itu tidak berbekas...
Amiiin..
0 komentar:
Posting Komentar